Friday, October 21, 2011

Prosedur Pindah Sekolah dari Luar Negeri ke Indonesia

Sekedar berbagi pengalaman mengurus pindah sekolah anak dari Luar Negeri (Jepang) ke Indonesia. Mudah2an bermanfaat bagi rekan2 semua.

A. DI JEPANG
A.1. Mendapatkan surat keterangan dari SD di Jepang yang menjelaskan anak ybs duduk di kelas/grade/level berapa. Surat keterangan ini dalam Bahasa Inggris.

A.2. Mendapatkan surat keterangan pindah dari KBRI Tokyo. Syarat2nya sebagai berikut:
A.2.1. Mengajukan surat permohonan dari orang tua kepada Bagian Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo perihal "Permohonan Surat Keterangan Pindah Sekolah untuk NAMA_ANAK_YBS".
A.2.2. Surat permohonan ini dilengkapi dengan surat keterangan dari SD di Jepang yang menjelaskan bahwa anak ybs saat ini sedang bersekolah di SD tersebut pada tingkat/level/ kelas berapa.
A.2.3. Amplop balasan yang sudah ditulisi alamat lengkap dan ditempeli perangko

B. DI INDONESIA
B.1. Surat keterangan pindah sekolah dari KBRI Tokyo pada point A.2 beserta rapor anak kita dari SD Jepang serta keterangan SD Jepang pada point A.1 dibawa ke SD di Indonesia yang dituju. Adalah penting untuk memastikan apakah sekolah di Indonesia tersebut bersedia menerima anak kita atau tidak sesuai daya tampung kelasnya.
B.2. Kepala SD di Indonesia kemudian akan membuat surat rekomendasi kepada Dinas Pendidikan di Kota/Kabupaten tempat SD tersebut berada. Surat rekomendasi ini berisi penjelasan bahwa SD ybs bersedia menerima anak kita sebagai murid baru di SD tsb disertai tabel penjelasan daya tampung kelas ybs. Surat rekomendasi ini ditandatangani oleh kepala sekolah dan diketahui oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (kasus saya namanya Kepala UPTD Pendidikan atau nama lainnya Kandepdikbudcam di kecamatan tempat SD ybs).
B.3. Surat rekomendasi dari SD yang sudah ditandatangani oleh Ka. SD serta Ka. UPTD tersebut serta surat keterangan pindah dari KBRI Tokyo serta rapor anak kita di Jepang dibawa ke Kantor Dinas Pendidikan di Kota/Kabupaten ybs ke Bagian atau Bidang TK/SD. Untuk kasus anak saya, karena belum memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), maka belum ada data anak saya tersebut di basis data DIKNAS. Oleh karena itu, berkas anak saya tersebut diteruskan ke bagian Validasi Data di kantor dinas tersebut. Oleh petugas di Bagian Validasi Data, data anak saya dimasukkan/didaftar kan ke basis data DIKNAS dan kemudian diperoleh NISN.
B.4. Report dari Sistem DIKNAS tersebut beserta NISN dicetak lalu dibawa ke SD yang dituju.

TAMBAHAN:
- menurut informasi dari SD dan petugas di Dinas Pendidikan, setiap siswa di Indonesia HARUS terdaftar di basis data sistem DIKNAS tersebut dan memiliki NISN.
- untuk buku pelajaran, silahkan kunjungi website DIKNAS untuk mendownload BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) bagi anak kita sesuai dengan kelas/level/ grade nya. kasus saya, buku sekolah yang digunakan di SD anak saya menggunakan BSE yang free tersebut.

Semoga bermanfaat bagi teman2 yang akan pulang ke Indonesia dan memindahkan sekolah anaknya.

31 comments:

Andrew said...

Terima kasih atas info anda. Bermanfaat sekali. Saya sendiri akan memindahkan anak saya dari Singapura ke Indonesia. Berapa lama yah proses keseluruhannya (terutama di Indonesianya)?

plgsekip said...

Sama-sama Pak. Kebetulan sewaktu di Palembang, saya menguruskan kepindahan ini hanya perlu satu hari (setengah hari kayaknya). Dengan catatan, keluarga di Palembang sudah menghubungi SD Negeri yang ada di Palembang terlebih dahulu sebelum kita pulang. Terima kasih.

Andrew said...

Sorry, baru sekarang ngecheck. Noted dan thank you dengan infonya.

Heru Sukoco said...

Thanks sharingnya.
Saya ada 2 anak yang harus pindah dari Jepang ke Indonesia. Yang besar sudah lulus SD dan akan masuk SMP dan yang ke-2 pindah SD.

Nah yang agak sulit adalah masuk SMP krn anak saya TIDAK punya NEM dan tidak ikut UN begitu selesai SD nya di Jepang ;(

Sekarang kita masih berjuang utk masuk SMP. Syukur2 bisa masuk SMP Negeri walaupun agak sulit (hampir tidak mgkn) krn harus ikut tes yg cukup banyak dan sulit. Secara, anak2 di Jepang punya kurikulum lebih sederhana dan tidak bnyk pelajaran dibandingkan di Indonesia.

plgsekip said...

Halo Pak Heru Sukoco.
Pengalaman yang sama juga dialami teman saya sewaktu memindahkan anaknya dari Malaysia ke Indonesia setelah lulus setingkat SD di Malaysia dan hendak lanjut ke SMP di Indonesia. Sedihnya, tidak ada SMP (negeri) yang mau menerima karena tidak ada hasil UN. Kontradiksi sekali, karena katanya undang-undang menerapkan wajib belajar hingga tamat SMP. Kalau begini, siapa yang melanggar undang-undang (dan UUD). Hehehe (*ketawa kecut jadinya).
Salam!

Unknown said...

terima kasih untuk informasinya... izin membagikan info ini ke teman-teman...

Anonymous said...

Trims infonya... Sbenarnya saya mau pindah kalo anak lulus SD di malaysia, jd pindah masuk SMP di indo. Jd takut juga jd sýúkúr tabah tahun ini kelas 4 biar anak bisa ikut UN.
Mau tanya nih kalo di malay kelas 4 mau naik kelas 5, kalo pindah ke indo dia masuk kelas 4/5 ya...soalnya tahun ajaran besar 6 bulan, jadi kalo pindah pas tengah semester...terima kasih ya.

plgsekip said...

Halo sdr. Anonymous,
Saya kurang tahu mengenai persoalan tahun ajaran tersebut. Sekedar contoh, anak saya pindah ke Indonesia pada Bulan Februari 2010, kelas satu. Anak saya mestinya Bulan April 2010 naik kelas dua di Jepang. Karena pindah ke Indonesia, maka pas Bulan Maret 2010, tetap kelas satu. Ada teman, memindahkan anaknya bulan Mei, artinya di Jepang telah naik kelas empat. Sementara di Indonesia kenaikan kelas pada Bulan Juli. Jadilah anaknya libur selama Bulan Juni. :-)

Anonymous said...

Terima kasih sekali atas infonya, sangat membantu. Anak saya tahun ini insya Allah lulus kelas 6 international school di Malaysia. Rencana masuk SMP swasta di Indonesia. Alhamdulillah kalau sekolah swasta mau menerima anak saya walau tidak punya NEM, asalkan lulus tes penerimaan. Jadi ya selama di Malaysia kerja keras belajar sendiri Matematika kurikulum Indonesia dengan tekun. Mudah2an urusan dengan KBRI dan kantor mendikbud dimudahkan.

Anonymous said...

Oya, nambah sedikit itu amplop balasan buat apa, ya?
Salam,
Sinta (yang komen di atas)

plgsekip said...

Halo Ibu Sinta,
Terima kasih atas kunjungannya. Amplop surat balasan itu lumrah di Jepang bagi yang tinggal jauh dari KBRI Tokyo, tidak mungkin berangkat ke Tokyo, karenanya untuk memudahkan KBRI Tokyo mengirimkan kembali dokumen yang kita perlukan tersebut, tinggal memasukkan ke dalam amplop surat balasan tadi yang sudah kita tuliskan alamat rumah serta ditempeli perangko yang mencukupi.

Kemudian, mungkin perlu dicek pula apakah anak ibu sudah memiliki NISN (Nomor Induk Siswa Nasional). Kalau belum, sepertinya perlu didaftarkan ke Kantor Dinas Pendidikan di lokasi ibu di Indonesia. Namun bisa juga sekolah yang menerima anak ibu yang akan membantu menguruskannya ke Kantor Dinas Pendidikan. Semoga urusannya dimudahkan dan lancar ya Ibu.

Unknown said...

Infonya sangat membantu saya mas...Sekarang saya tahu bagaimana memindahkan anak dari sekolah lokal di Jepang ini ke sekolah indonesia.. Kalo boleh tahu, proses surat keterangan pindah dari Kedubes di Tokyo berapa lama ya mas..

plgsekip said...

Halo Pak Dwi Listyono,
Seingat saya, total waktu sekitar 1 minggu (mulai saya kirim surat sampai suratnya saya terima kembali).

satu jiwa said...

Terimakasih, informasinya. untuk rapor, dan ijazah, apakah harus sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, pak? Kalau iya, haruskah diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah?

satu jiwa said...
This comment has been removed by the author.
plgsekip said...

Terima kasih atas kunjungannya. Untuk kasus anak saya dulu, tidak ada rapor atau pun surat2 dari jepang yang perlu diterjemahkan. Yang penting adalah surat pindah dari Atdikbud kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten di tempat anak kita akan pindah.

Unknown said...

Bapak untuk kepindahan sekolah anaknya tidak perlu ke kantor kemendiknas Jakarta dulu ya, cukup selesai sampai kantor dinas pendidikan kota,saya baca di web diknas harus melalui prosedur penyaluran siswa dgn cara mengisi formulir online dan menunjukan aslinya dgn dtg ke kantor kemendiknas di jakarta kmdn menunggu sk rekomendasi yg jg diambil sendiri...berarti utk yg tinggal jauh dr jkt harus bolak balik kesana, apakah ini prosedur yg harus dilalui semua anak ind yg mau kembali ke tanah air??..
mohon pendapatnya apakah hrs ke kemendiknas jkt jg atau cukup sampai dinas kota?? terima kasih

plgsekip said...

Halo sdr. Ristyan Z,
Terima kasih atas kunjungannya. Surat pindah sekolah yang dibuatkan oleh Atase Dikbud di Tokyo untuk anak saya dulu ditujukan "Kepada Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kota XXXX." Jadi bukan kepada Kemendiknas.

Tapi saya tidak tahu apakah situasi terakhir mengharuskan ke Kemendiknas. :-) Pindah sekolah anak saya dulu di tahun 2010. Mungkin saja peraturan sudah berubah.

Mohon maaf bila ada informasi yang keliru.

bahri said...

Hi,
Terima kasih atas postingan ini.

Setelah ada link ini: http://dikdas.kemdiknas.go.id/ijinwni/.
Link diatas adalah link untuk pemindahan siswa SD dr LN ke Indonesia.

Saya membaca diatas kesulitan anak yang sudah lulus SD di luar negeri
untuk masuk SMP di Indonesia krn tidak ada NEM.

Apakah setelah ada link online dari Kemdiknas, apakah
anak yang telah lulus SD di luar negeri bisa mudah diterima
di SMP di Indonesia ?

Anonymous said...

I am Malaysian and I want to study in Indonesia. So what documents do I need and need to finish. I am SMP and my mother wants to know what documents she need and need to finish. So I hope that you see this and reply to this comment with full documents.

plgsekip said...

Hi Melanie Sonata!
I am afraid I can not help you with this. The best thing I would suggest is getting to the Indonesian Embassy in KL and ask them about the required documents.

Anonymous said...

Terima kasih informasinya Pak. Kebalikan dari saya, saat ini anak pertama saya kelas 7 SMP dan yang kedua, bersekolah TK. Anak akan pindah sekolah dari Indonesia ke Jepang. Apakah Bapak plgsekip bisa membantu memberikan informasi kepindahan dari sekolah Indonesia ke sekolah Jepang? Makassih.

plgsekip said...

Sama2 Sdr. Anonymous.
Seingat saya, untuk sekolah di Jepang, tidak ada syarat yang sulit. Kalau dulu, lihat umur anak. Kalau umurnya kelas 2 SD, meskipun di Indonesia sudah kelas 3 SD, akan dimasukkan ke kelas 2 SD. Mengingat ananda kelas 7 SMP, maka sebaiknya saya menyarankan agar berkoordinasi dengan SMP nya di Indonesia sekiranya bisa mengikuti kelas jarak jauh untuk jaga-jaga kalau nanti kembali ke Indonesia saat Ujian Nasional SMP. Jika nanti pulang saat SMA, biasanya SMA di Indonesia mensyaratkan ada nilai UN SMP. Teman saya ada yang menyertakan anaknya ujian KEJAR PAKET B (untuk SMP Paket B ya? Maaf kalau keliru) agar bisa mendaftar kembali di SMA di Indonesia. Terima kasih.

Unknown said...

Terima Kasih Infonya,

Anak saya sekarang kelas 1SD di jepang, dan mungkin dalam 1 atau 2 tahun kami berencana pulang ke Indonesia.

melihat informasi di atas, sepertinya saya harus memastikan dimana anak saya akan sekolah di jakarta.

Pertanyaan nya, kalau saya belum dapat sekolah nya bagaimana? pertimbangan lainnya juga tentunya masalah kurikulum dll..

Mohon pendapatnya.

Thanks
Adhi.B

plgsekip said...

Halo Pak Adhi,
Info yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi sewaktu pulang tahun 2010. Jadi kemungkinan ada perbedaan untuk masa sekarang, dimana mungkin tidak perlu memastikan lebih dulu apakah di Indonesia sudah ada sekolah yang mau menerima atau tidak. Beberapa teman saya yang pulang ke Indonesia dalam dua atau tiga tahun terakhir sepertinya tidak perlu memastikan terlebih dahulu apakah ada sekolah yang menerima atau tidak. Namun surat pengantar dari Atdikbud KBRI Tokyo tetap diperlukan. Soal kurikulum, karena masih SD kelas 3 (kemungkinan saat pulang ya), rasanya tidak terlalu sulit bagi ananda untuk beradaptasi. Namun demikian ada baiknya mulai membaca2 ebook pelajaran SD di Indonesia yang dulu rasanya disediakan oleh Kemendikbud di website nya.
Semoga bermanfaat.

Unknown said...

Halo, saya ada keponakan mau masuk SMA di Indonesia. Dia akan lulus SMP di Jepang pada Maret 2018. Statusnya WNA, apakah prosedurnya akan sama dgn anak bapak?

plgsekip said...

Halo Ibu Tara
Kalau info dari beberapa teman saya yang belakangan pulang dari Jepang dan anak2nya usia SMP menuju SMA, umumnya sewaktu kelas 3 dipindah ke Indonesia, karena mau mengejar ikut Ujian Nasional (UN) SMP agar punya nilai UN. Menurut info, biasanya syarat masuk SMU Negeri di Indonesia adalah menyertakan nilai UN, entah kalau SMU Swasta. Mengenai status WNA nya, saya kurang memahami karena belum pernah punya pengalaman ibu.
Saran saya:
1. Di Indonesia --> agar dikonsultasikan ke Dinas Pendidikan setempat atau ke SMA setempat
2. Di Jepang --> agar dikonsultasikan ke Bagian Pendidikan KBRI Tokyo atau ke Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo.
Terima kasih. Mohon maaf sekiranya infonya kurang memuaskan.

Unknown said...

Terima kasih ya pak sarannya.
Akan saya coba :)

syarhyna said...

Salam kenal Pak.
Terima kasih atas postingan blognya yang sangat bermanfaat.
Untuk surat keterangan dari sekolah yang menyatakan anak di kelas berapa, dalam bahasa Jepangnya apa ya Pak? (maklum nihonggo terbatas hehe)
Surat ini diperoleh dari sekolah atau city hall ya?
Terima kasih sebelumnya Pak.. :)

Anonymous said...

halo ibu/bapak.
itu yg minta surat biasanya ataase pendidikan di kbri tokyo. karena surat keterangan dari kbri tokyo yg kita bawa ke sekolah di indonesia bu

plgsekip said...

Maaf lama responnya sdr. syarhyna (sudah mulai jarang cek blog nih...)

Seperti jawaban di atas, surat keterangan dari sekolah (dalam bahasa jepang/inggris) itu diperlukan oleh bagian pendidikan di KBRI Tokyo yang akan mengeluarkan surat pengantar pindah sekolah bagi anak kita. Kalau saya dulu (2010) dapat surat dari SD tempat anak saya sekolah. Saya minta saja ke guru kelas, dan beliau yang urus di SD nya. Jadi yang keluarkan surat keterangan kelas berapa anak kita dari sekolah.

Surat pengantar dari KBRI ini yang kita bawa ke Indonesia utk mengurus pindah sekolah.